Senin, 12 Februari 2018

Tips Sarapan Sehat Untuk Pekerja Produktif

Sarapan menjadi kesediaan Anda untuk melakukan aktivitas sepanjang hari. Sarapan sehat membuatnya lebih produktif di tempat kerja dan kegiatan sehari-hari lainnya.

Pernahkah Anda mendengar pepatah "makan sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran dan makan seperti seorang pengemis"? Ya, sarapan jangan sampai hilang menambah energi agar aktivitas siklus haid keseharian menjadi lebih aktif dan produktif.

Sayangnya, masih banyak orang yang melewatkan sarapan pagi di tengah kesibukan pagi. Terkadang sarapan pagi minimal tanpa memperhatikan porsi dan kandungan nutrisinya, atau hanya kandungan lambung saja, bahkan makanan ringan tanpa perawatan.

Kondisi ini akhirnya bisa menyebabkan obesitas. Hal ini buruk karena asupan makanan bergizi sangat diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi dan daya tahan tubuh. Selain itu, sarapan juga membantu disiplin untuk menjaga berat badan normal.

Menurut ahli gizi Persagi Rita Ramayulis, tujuan sarapan pagi adalah menormalkan kadar glukosa darah. Alasannya, saat tidur kurang lebih 8 jam kita tidak makan makanan. Dalam sebuah penelitian, katanya, kadar glukosa darah setelah pukul 07.00, kadar glukosa atau kadar gula darah menurun.

Karena setiap orang memiliki waktu tidur yang berbeda, waktu sarapan tidak dapat digeneralisasikan. Namun, asupan nutrisi yang paling penting bisa terpenuhi sebelum di transfer.

Karena itu, Rita menyarankan agar sarapan pagi sebelum pukul 07.00 tidak boleh makan makanan yang mengandung karbohidrat, namun setelah pukul 07.00 dapat mengkosumsi karbohidrat. Dia mengatakan bahwa waktu sarapan sudah pasti sampai pukul 09.00 WIB.

"Dianjurkan untuk memilih makanan yang kaya serat sebagai sumber kabohidrat seperti gandum, roti gandum utuh, sehingga energinya bisa dimanfaatkan secara bertahap," katanya.

Namun, cara melancarkan haid karbohidrat tidak hanya meningkatkan kadar glukosa atau gula darah untuk menghasilkan energi. Sarapan juga harus mengandung sumber protein, vitamin dan mineral juga. Jika diawetkan di atas piring, setidaknya makanan dibagi menjadi empat komponen, seperempat dari karbohidrat yatu, seperempat sayuran, setengah protein dengan sedikit atau setengah lemak.

"Untuk media protein yang disarankan atau rendah lemak untuk memberi kenyang, tapi bukan kerja organ berat," katanya.